Maulid Nabi di istana negara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat untuk mengakui kemajemukan. Presiden menekankan pembangunan yang dilakukan Nabi Muhammad memiliki kesamaan dengan pembangunan nasional.

"Rasulullah SAW dapat membangun negara Madinah, sebuah negara maju, modern, dan kuat, di tengah-tengah masyarakat yang multi-etnis dan multi-agama," ujarnya dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Istana Negara, Senin (6/2).

Menurut Presiden, Indonesia pun terbangun dari berbagai suku bangsa, keragaman tradisi dan budaya, serta penganut agama yang berbeda. Islam yang disebarkan oleh Rasulullah secara substansial mengakui kemajemukan, keragaman, serta heterogenitas sebuah bangsa

Meskipun sekali-sekali masih terjadi permasalahan antar komunitas, Indonesia dapat bersatu dan terus mem-bangun diri, menuju masa depan yang lebih baik. Presiden mengajak umat Islam di seluruh tanah air untuk mengembangkan cara-cara menjembatani perbedaan.

"Jangan bertindak se-wenang-wenang dan mau menangnya sendiri, kita harus hormati hak-hak setiap warga negara, meskipun berbeda keyakinan, agama, ras, ataupun suku," jelasnya.

Presiden menekankan, Indonesia memiliki tugas sejarah, untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan di muka bumi ini. Dunia Islam di Afrika dan Timur Tengah mengalami perubahan demokrasi.

Indonesia menjadi contoh dalam mengelola keberagaman dalam demokrasi. "The Arab Spring menjadi identitas baru bagi gerakan politik dan demokrasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, yang mengubah dengan cepat lanskap politik di kawasan itu," imbuhnya. (metrotvnews.com)

0 komentar:

Posting Komentar